Dinas Pertanian dan Pemuda Pancasila Rembang Gelar Sosialisasi Penanggulangan PMK di Sulang

Edukasi Pencegahan PMK, Lindungi Ternak dari Wabah!

Harian Suara Jateng, Rembang – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerja sama dengan MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Rembang mengadakan sosialisasi penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak ruminansia. Kegiatan ini berlangsung di Gedung PKK Kecamatan Sulang dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian dan Pangan yang diwakili oleh Kabid, Ibu Luluk, S.STP, Camat Sulang Arief Dwi Sulistya, S.STP, M.Si, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Rembang Lutfi Hakim, S.STP, M.M, Kepala Desa Sulang Rubianto, serta pemateri drh. Fuad. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh para peternak se-Kecamatan Sulang yang ingin mendapatkan pemahaman lebih mengenai pencegahan dan penanganan PMK pada hewan ternak.

BACA JUGA:  Setelah Dilantik Menjadi anggota DPRD Rembang, Joko Suprihadi Tegaskan Akan Mengemban Amanah Rakyat Sebaik Baiknya

Dalam sosialisasi ini, disampaikan berbagai langkah pencegahan PMK yang dapat dilakukan dengan metode biosekuriti. Beberapa di antaranya adalah perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas ternak, serta pelaksanaan surveilans. Selain itu, diupayakan pemotongan pada hewan yang terinfeksi, baru sembuh, maupun yang telah kontak dengan agen PMK.

“Desinfeksi aset dan semua material yang terinfeksi seperti perlengkapan kandang, mobil, baju, dan lainnya sangat penting dilakukan. Selain itu, bangkai hewan, sampah, dan semua produk hewan di area terinfeksi harus dimusnahkan,” jelas pemateri. Langkah-langkah lain yang juga direkomendasikan termasuk tindakan karantina bagi hewan yang terjangkit.

Sementara itu, pencegahan PMK juga bisa dilakukan melalui cara medis. Untuk daerah yang sudah tertular, vaksin virus aktif dengan kandungan adjuvant dapat digunakan. “Kekebalan akan terbentuk dalam enam bulan setelah dua kali pemberian vaksin, tergantung pada kesesuaian antigen dengan strain virus yang sedang mewabah,” ujar pemateri.

BACA JUGA:  Malam Tirakatan Menjelang HUT RI, Menjadi Tradis Sakral Masyarakat Indonesia

Bagi daerah yang masih bebas PMK, pengawasan lalu lintas ternak menjadi prioritas utama. Selain itu, pemasukan ternak dari daerah tertular harus benar-benar dilarang agar tidak terjadi penularan penyakit.

Dalam hal penanganan ternak yang sudah terinfeksi, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain isolasi hewan sakit, pemberian antipiretik dan analgesik untuk meredakan gejala, serta pemberian vitamin dan suplemen ATP. Selain itu, ternak yang sakit juga diberikan antibiotik long action serta obat semprot luka untuk kuku yang mengalami infeksi.

“Bisa juga diberikan penguat lainnya seperti empon-empon. Pemberian obat dan vitamin perlu diulang sampai ternak sembuh, dan diupayakan agar ternak tetap mau makan meskipun nafsu makan mereka menurun,” jelas pemateri. Ia juga menambahkan bahwa ternak dewasa memiliki daya tahan lebih kuat dibandingkan dengan anakan.

BACA JUGA:  Prestasi Gemilang, Tujuh Siswa SMAN 2 Rembang Berhasil Lolos Menjadi Anggota Paskibraka Tingkat Kabupaten

Melalui sosialisasi ini, diharapkan para peternak dapat lebih memahami pentingnya pencegahan serta penanganan PMK agar populasi ternak tetap sehat dan produktif. Langkah-langkah yang disampaikan dalam kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan secara optimal untuk menekan penyebaran PMK di Kabupaten Rembang.